Wali Kota Solo, Respati Ardi dan Direktur Utama PT SHA Solo, KPH Arya Hidayat saat Grand Launching Solo Run Fest 2025 di Pendhapi Gede Balai Kota Surakarta, Senin (21/4/2025). Foto: liputanjateng.com.
SOLO – Sebanyak 6.000 peserta dari dalam maupun luar negeri ditargetkan mengikuti perhelatan Solo Run Fest 2025. Event akan berlangsung pada 25–28 September 2025.
Perhelatan mengambil start di Stadion Manahan dan finish di Taman Balekambang di Kota Solo. Event diselenggarakan atas kolobarasi antara Pemkot Solo, PT SHA Solo dan berbagai pihak terkait lainnya.
Direktur Utama PT SHA Solo, KPH Arya Hidayat mengatakan, Solo Run Fest 2025 dirancang sebagai event sport tourism yang tidak hanya fokus pada perlombaan lari. Namun juga menyuguhkan pengalaman city tour lengkap mulai dari kuliner khas, kerajinan lokal, hiburan musik, serta ruang untuk promosi dan tumbuhnya UMKM lokal.
"Dulu waktu 2023, kami banyak berdiskusi dengan Mas Gibran (Wali Kota Solo sebelumnya), ternyata pesertanya hingga 4000, tahun berikutnya meningkat jadi 5000, maka target tahun ini semoga bisa sampai 6.000 pelari," kata Arya Hidayat saat Grand Launching Solo Run Fest 2025 di Pendhapi Gede Balai Kota Surakarta, Senin (21/4/2025).
Wali Kota Solo Respati Ardi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik dalam perhelatan Solo Run Fest 2025. Ia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang berkontribusi terkait pelaksanaan event olahraga tahunan ini.
“Kami dari Pemerintah Kota Surakarta sangat menyambut baik dan mendukung penuh penyelenggaraan Solo Run Fest 2025. Ini bukan hanya event lari, tapi perayaan semangat hidup sehat, kolaborasi, serta potensi ekonomi dan sosial yang luar biasa,” ujar Respati Ardi.
Respati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik, serta mempromosikan Solo Run Fest ke berbagai kota bahkan mancanegara.
"Harapannya event ini bisa menjadi kebanggaan warga Solo. Kita akan libatkan semua, sampai tingkat kelurahan dan linmas, agar sosialisasi rute dan dampaknya tersampaikan dengan baik. Event ini bukan hanya membawa dampak ekonomi seperti peningkatan okupansi hotel, omzet UMKM, dan jasa transportasi, tapi juga membawa nama Solo ke level yang lebih tinggi," ujarnya.
Respati juga mengajak masyarakat dan pihak penyelenggara siap 'among tamu' atau menyambut ramainya kunjungan banyak orang di event ini.
"Pemkot, panitia penyelenggara dan warga harus kompak 'among tamu', kita pastikan semua berjalan lancar," tandas Respati.
Respati juga membuka peluang agar Solo Run Fest di masa mendatang bisa berkembang menjadi event full marathon berskala nasional, bekerja sama dengan kabupaten sekitar seperti Boyolali, Klaten, Karanganyar, dan Sukoharjo.
"Jika kita konsisten, koordinasi makin baik, saya yakin tahun depan kita bisa wujudkan kelas full marathon. Ini kesempatan menjadikan Solo sebagai kota skena lari nasional bahkan internasional,” tegasnya.