Solo, 20 April 2025 – Pura Mangkunegaran Solo menjadi pusat hiburan musik kelas tinggi pada Sabtu (19/4/2025) malam. Konser bertajuk "Laras Hati" digelar untuk memperingati 268 tahun berdirinya (adeging) Pura Mangkunegaran, menghadirkan sederet bintang papan atas seperti Kunto Aji, Bernadya, Maliq & D'Essentials, Traffic Jam, dan Souljah. Ribuan penonton memadati Pamedan Pura Mangkunegaran, larut dalam alunan musik yang beragam, dari indie, pop, hingga reggae.
Kunto Aji Buka Konser dengan Nuansa Syahdu
Konser dimulai pukul 16.30 WIB dengan penampilan Kunto Aji. Penyanyi berbakat ini tampil sederhana dengan kemeja putih dan jarit merah muda, membawakan lagu-lagu andalannya seperti "Konon Katanya" dan "Sulung" dengan sentuhan aransemen gamelan Jawa. Suasana semakin mengharu biru ketika ia menyanyikan "Terlalu Lama Sendiri", bertepatan dengan matahari terbenam, menciptakan momen yang begitu emosional.
Traffic Jam & Bernadya Hangatkan Suasana
Setelah jeda Maghrib, grup musik asal Solo, Traffic Jam, mengambil alih panggung. Dengan formasi lengkap, mereka memukau penonton dengan hits seperti "Semestaku". Kemudian, Bernadya, penyanyi muda berbakat yang baru saja meraih 3 piala AMI Awards 2024, membawa penonton ke dalam suasana galau dengan lagu-lagu seperti "Lama-Lama", "Berlari", dan "Untungnya".
Maliq & D'Essentials dan Souljah Tutup Malam dengan Energi Tinggi
Semakin larut, Maliq & D'Essentials menggebrak panggung dengan irama upbeat lewat lagu "Senja Teduh Pelita", "Sriwedari", dan "Menari", mengajak penonton bergoyang. Malam pun ditutup dengan penampilan Souljah yang membawa nuansa reggae ceria. Dentuman bas, kocokan gitar, dan tiupan saksofon mereka sukses membuat penonton terus bergerak hingga akhir acara.
Sukses Menghibur, Konser Jadi Bukti Kekayaan Budaya & Musik Indonesia
Konser "Laras Hati" tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga memperlihatkan harmoni antara tradisi Jawa dan musik modern. Pihak Pura Mangkunegaran menyatakan kebanggaannya atas antusiasme masyarakat dan berencana menggelar acara serupa di tahun-tahun mendatang.
"Ini adalah bentuk apresiasi kami terhadap seni dan budaya, sekaligus cara merayakan sejarah Pura Mangkunegaran dengan cara yang relevan bagi generasi muda," ujar perwakilan panitia.
Dengan kesuksesan acara ini, Pura Mangkunegaran kembali menegaskan posisinya bukan hanya sebagai pusat budaya, tetapi juga destinasi seni yang dinamis.